SEJARAH DRAMA
Membicarakan drama tidak akan
lengkap bila tidak mengenal sejarah drama itu sendiri. Sebagaimana bentuk karya
lainnya, drama terlahir melalui proses kreativitas yang cukup panjang. Sejak
berabad-abad, para penggiat drama terus melakukan eksplorasi hingga melahirkan
berbagai jenis dan bentuk pementasan drama. Meskipun waktu dan tempat pertunjukan drama yang pertama
kali dimulai tidak diketahui secara pasti, namun teori tentang asal mulanya bisa ditelusuri berdasarkan hal-hal berikut:
- Drama berasal dari upacara
agama primitif. Proses ritual yang
semula hanya berisi puji-pujian serta gerak yang sederhana mulai ditambahi
dengan unsur cerita hingga berkembang menjadi pertunjukkan drama.
- Drama berasal dari nyayian untuk menghormati seorang
pahlawan di kuburannya. Dalam
prosesnya, seseorang akan mengisahkan riwayat hidup sang pahlawan dengan penuh
ekspresi penghayatan. Karena adanya respon dari para penontonnya, riwayat
tersebut disampaikan sambil diperagakan
dalam bentuk pertunjukkan drama.
- Drama berasal dari kegemaran manusia mendengarkan cerita baik tentang kisah perburuan, kepahlawanan,
perang, maupun kisah-kisah lainnya. Dengan segala kreatifitasnya, manusia kemudian memanggungkan cerita itu ke atas pentas drama. http://teater-damar.blogspot.com/2012/08/mengenal-sejarah-drama_4401.html
SEJARAH TEATER
Sejarah panjang seni teater dipercayai keberadaannya sejak manusia
mulai melakukan interaksi satu sama lain. Interaksi itu juga
berlangsung bersamaan dengan tafsiran-tafsiran terhadap alam
semesta. Dengan demikian, pemaknaan-pemaknaan teater tidak jauh
berada dalam hubungan interaksi dan tafsiran-tafsiran antara manusia
dan alam semesta. Selain itu, sejarah seni teater pun diyakini berasal
dari usaha-usaha perburuan manusia primitif dalam mempertahankan
kehidupan mereka. Pada perburuan ini, mereka menirukan perilaku
binatang buruannya. Setelah selesai melakukan perburuan, mereka mengadakan ritual atau upacara-upacara sebagai bentuk “rasa syukur” mereka, dan “penghormatan” terhadap Sang Pencipta semesta. Ada
juga yang menyebutkan sejarah teater dimulai dari Mesir pada 4000 SM dengan upacara pemujaan dewa Dionisus. Tata cara upacara ini kemudian dibakukan serta difestivalkan pada suatu tempat untuk
dipertunjukkan serta dihadiri oleh manusia yang lain.
The Theatre berasal dari kata Yunani Kuno, Theatron yang berarti seeing place atau tempat menyaksikan atau tempat dimana aktor mementaskan lakon dan orang-orang menontonnya. Sedangkan
istilah teater atau dalam bahasa Inggrisnya theatre mengacu kepada aktivitas melakukan kegiatan dalam seni pertunjukan, kelompok yang melakukan kegiatan itu dan seni pertunjukan itu sendiri. Namun demikian, teater selalu dikaitkan dengan kata drama yang berasal dari kata Yunani Kuno, Draomai yang berarti bertindak atau berbuat dan Drame yang berasal dari kata Perancis yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas menengah atau dalam istilah yang lebih ketat berarti
lakon serius yang menggarap satu masalah yang punya arti penting tapi tidak bertujuan mengagungkan tragika. Kata drama juga dianggap telah ada sejak era Mesir Kuno (4000-1580 SM), sebelum era Yunani
Kuno (800-277 SM). Hubungan kata teater dan drama bersandingan sedemikian erat seiring dengan perlakuan terhadap teater yang mempergunakan drama ’lebih identik sebagai teks atau naskah atau
lakon atau karya sastra. http://alirans.blogspot.com/p/sejarah-seni-teater.html
PERBEDAAN TEATER DENGAN DRAMA
Teater dan drama, memiliki arti yang sama, tapi berbeda
uangkapannya.Teater berasal dari kata yunanikuno "theatron" yang
secara harfiah berarti gedung/tempat pertunjukan. Dengan demikian maka kata
teater selalu mengandung arti pertunjukan/tontonan. Drama juga dari kata
yunanai 'dran' yang berarti berbuat, berlaku atau beracting. Drama cenderung
memiliki pengertian ke seni sastra. Didalam seni sastra, drama setaraf denagn
jenis puisi, prosa/esai. Drama juga berarti suatu kejadian atau peristiwa
tentang manusia. Apalagi peristiwa atau cerita tentang manusia kemudian
diangkat kesuatu pentas sebagai suatau bentuk pertunjukan maka menjadi suatu
peristiwa Teater. Kesimpulan teater tercipta karena adanya drama. http://teaterlimawajah.blogspot.com/2012/06/perbedaan-teater-dengan-drama.html
Unsur-unsur Teater dan Drama
Teater merupakan kombinasi dari semua unsur internal
pemintasan dan unsur eksternal pemintasan yang dalam hal ini harus menjadi satu
kesatuan untuk menghasilkan suatu pemintasan yang benar-benar baik:
- Unsur internal Teater
- Aktor
Aktor
merupakan penunjang utama dalam teater. Dan aktor juga menghasilkan beberapa
unsur diantaranya, unsur gerak dan suara.
- Naskah
Naskah
atau bisa disebut lakon dalam teater juga merupakan penunjang yang melahirkan
berbagai unsur-unsur yang ada yaitu, aktor, pentas, sutradara, dan kostum.
- Pentas
Pentas
merupakan salah satu unsur yang menghadirkan keestetikan sebuah pertunjukan,
karena pentas merupakan juga menghadirkan unsur penunjang yang di dalamnya ada
property, tata lampu, dan alat-alat yang lain yang berkenaan dengan pentas.
- Sutradara
Sutradara
merupakan unsur yang mengarahkan semua unsur dalam sebuah seni pertunjukan.
Mengarahkan seorang aktor, membedah naskah, melahirkan ide-ide tentang pentas
yang mau digunakan.
- Kostum
Kostum
adalah unsur penunjang yang membuat seorang aktor bisa kelihatan membawan wataknya
yang bagaimana.
Unsur
internal tersebut menyangkut bagaimana didalam pemintasan tersebut, karena bisa
dikatakan unsur internal merupakan hatinya teater, bila tidak ada unsur
internal tidak akan tercipta suatu pemintasan. Tetapi perlu perlu diketahui pula
unsur internal tidak akan bisa berjalan tanpa unsur eksternal.
- Unsur Eksternal Teater
Unsur
eksternal yaitu mengurus segala yang berkenaan dengan di luar pemintasan. Yaitu
staf produksi, karena staf produksilah yang melakukan segala perlengkapan yang
menyangkut pemintasan.
- Staf Produksi
Staf
produksi menyangkut manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai
segala bagian dibwahnya (Tjokroatmojo dkk ). Adapun tugas masing-masing:
- Produser/ pimpinan produksi
a.
Mengurus produksi secara keseluruhan
b.
Menetapkan personal (petugas), angran
biaya, program kerja fasilitas dan sebagainya.
- Derektor/ sutradara
a.
Pembawa naskah
b.
Koordinator pelaksanaan pementasan
c.
Menyiapkan aktor
- Stage manager
a.
Pemimpin panggung
b.
Membantu sutradara
- Desainer
Menyiapkan
aspek-aspek visual:
a.
Setting (tempat, suasana)
b.
Property (perlengkapan pentas)
c.
Lighting (tata lampu)
d.
Costume (tata busana)
e.
Sound (pengeras suara)
- Crew
a.
Bagian pentas
b.
Bagian tata lampu
c.
Bagian perlengkapan
d.
Bagian tata suara musik
http://dafikurrahman-mashor.blogspot.com/2012/05/unsur-unsur-teater-dan-drama.html
HAL-HAL YANG PERLU DISIAPKAN OLEH SEORANG PEMAIN SEBELUM PEMENTASAN DRAMA
- Olah vocal atau melatih intonasi
- Mencoba mendalami peran
- Membaca kembali naskah
- Melatih gerak tubuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar