Kamis, 20 Februari 2014

TENTANG TEATER DAN DRAMA

SEJARAH DRAMA
Membicarakan drama tidak akan lengkap bila tidak mengenal sejarah drama itu sendiri. Sebagaimana bentuk karya lainnya, drama terlahir melalui proses kreativitas yang cukup panjang. Sejak berabad-abad, para penggiat drama terus melakukan eksplorasi hingga melahirkan berbagai jenis dan bentuk pementasan drama. Meskipun waktu dan tempat pertunjukan drama yang pertama kali dimulai tidak diketahui secara pasti, namun teori tentang asal mulanya bisa ditelusuri berdasarkan hal-hal berikut:
-       Drama berasal dari upacara agama primitif. Proses ritual yang semula hanya berisi puji-pujian serta gerak yang sederhana mulai ditambahi dengan unsur cerita hingga berkembang menjadi pertunjukkan drama.
-       Drama berasal dari nyayian untuk menghormati seorang pahlawan di kuburannya. Dalam prosesnya, seseorang akan mengisahkan riwayat hidup sang pahlawan dengan penuh ekspresi penghayatan. Karena adanya respon dari para penontonnya, riwayat tersebut disampaikan sambil diperagakan dalam bentuk pertunjukkan drama.
-       Drama berasal dari kegemaran manusia mendengarkan cerita baik tentang kisah perburuan, kepahlawanan, perang, maupun kisah-kisah lainnya. Dengan segala kreatifitasnya, manusia kemudian memanggungkan cerita itu ke atas pentas drama. http://teater-damar.blogspot.com/2012/08/mengenal-sejarah-drama_4401.html
SEJARAH TEATER
 
Sejarah panjang seni teater dipercayai keberadaannya sejak manusia
mulai melakukan interaksi satu sama lain. Interaksi itu juga
berlangsung bersamaan dengan tafsiran-tafsiran terhadap alam
semesta. Dengan demikian, pemaknaan-pemaknaan teater tidak jauh
berada dalam hubungan interaksi dan tafsiran-tafsiran antara manusia
dan alam semesta. Selain itu, sejarah seni teater pun diyakini berasal
dari usaha-usaha perburuan manusia primitif dalam mempertahankan
kehidupan mereka. Pada perburuan ini, mereka menirukan perilaku
binatang buruannya. Setelah selesai melakukan perburuan, mereka mengadakan ritual atau upacara-upacara sebagai bentuk “rasa syukur” mereka, dan “penghormatan” terhadap Sang Pencipta semesta. Ada
juga yang menyebutkan sejarah teater dimulai dari Mesir pada 4000 SM dengan upacara pemujaan dewa Dionisus. Tata cara upacara ini kemudian dibakukan serta difestivalkan pada suatu tempat untuk
dipertunjukkan serta dihadiri oleh manusia yang lain.
The Theatre berasal dari kata Yunani Kuno, Theatron yang berarti seeing place atau tempat menyaksikan atau tempat dimana aktor mementaskan lakon dan orang-orang menontonnya. Sedangkan
istilah teater atau dalam bahasa Inggrisnya theatre mengacu kepada aktivitas melakukan kegiatan dalam seni pertunjukan, kelompok yang melakukan kegiatan itu dan seni pertunjukan itu sendiri. Namun demikian, teater selalu dikaitkan dengan kata drama yang berasal dari kata Yunani Kuno, Draomai yang berarti bertindak atau berbuat dan Drame yang berasal dari kata Perancis yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas menengah atau dalam istilah yang lebih ketat berarti
lakon serius yang menggarap satu masalah yang punya arti penting tapi tidak bertujuan mengagungkan tragika. Kata drama juga dianggap telah ada sejak era Mesir Kuno (4000-1580 SM), sebelum era Yunani
Kuno (800-277 SM). Hubungan kata teater dan drama bersandingan sedemikian erat seiring dengan perlakuan terhadap teater yang mempergunakan drama ’lebih identik sebagai teks atau naskah atau
lakon atau karya sastra. http://alirans.blogspot.com/p/sejarah-seni-teater.html
PERBEDAAN TEATER DENGAN DRAMA
Teater dan drama, memiliki arti yang sama, tapi berbeda uangkapannya.Teater berasal dari kata yunanikuno "theatron" yang secara harfiah berarti gedung/tempat pertunjukan. Dengan demikian maka kata teater selalu mengandung arti pertunjukan/tontonan. Drama juga dari kata yunanai 'dran' yang berarti berbuat, berlaku atau beracting. Drama cenderung memiliki pengertian ke seni sastra. Didalam seni sastra, drama setaraf denagn jenis puisi, prosa/esai. Drama juga berarti suatu kejadian atau peristiwa tentang manusia. Apalagi peristiwa atau cerita tentang manusia kemudian diangkat kesuatu pentas sebagai suatau bentuk pertunjukan maka menjadi suatu peristiwa Teater. Kesimpulan teater tercipta karena adanya drama. http://teaterlimawajah.blogspot.com/2012/06/perbedaan-teater-dengan-drama.html

Unsur-unsur Teater dan Drama


            Teater merupakan kombinasi dari semua unsur internal pemintasan dan unsur eksternal pemintasan yang dalam hal ini harus menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan suatu pemintasan yang benar-benar baik:
  1. Unsur internal Teater
  1. Aktor
Aktor merupakan penunjang utama dalam teater. Dan aktor juga menghasilkan beberapa unsur diantaranya, unsur gerak dan suara.
  1. Naskah
Naskah atau bisa disebut lakon dalam teater juga merupakan penunjang yang melahirkan berbagai unsur-unsur yang ada yaitu, aktor, pentas, sutradara, dan kostum.
  1. Pentas
Pentas merupakan salah satu unsur yang menghadirkan keestetikan sebuah pertunjukan, karena pentas merupakan juga menghadirkan unsur penunjang yang di dalamnya ada property, tata lampu, dan alat-alat yang lain yang berkenaan dengan pentas.
  1. Sutradara
Sutradara merupakan unsur yang mengarahkan semua unsur dalam sebuah seni pertunjukan. Mengarahkan seorang aktor, membedah naskah, melahirkan ide-ide tentang pentas yang mau digunakan.
  1. Kostum
Kostum adalah unsur penunjang yang membuat seorang aktor bisa kelihatan membawan wataknya yang bagaimana.
Unsur internal tersebut menyangkut bagaimana didalam pemintasan tersebut, karena bisa dikatakan unsur internal merupakan hatinya teater, bila tidak ada unsur internal tidak akan tercipta suatu pemintasan. Tetapi perlu perlu diketahui pula unsur internal tidak akan bisa berjalan tanpa unsur eksternal.
  1. Unsur Eksternal Teater
Unsur eksternal yaitu mengurus segala yang berkenaan dengan di luar pemintasan. Yaitu staf produksi, karena staf produksilah yang melakukan segala perlengkapan yang menyangkut pemintasan.
  1. Staf Produksi
Staf produksi menyangkut manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai segala bagian dibwahnya (Tjokroatmojo dkk ). Adapun tugas masing-masing:
  1. Produser/ pimpinan produksi
a.       Mengurus produksi secara keseluruhan
b.      Menetapkan personal (petugas), angran biaya, program kerja fasilitas dan sebagainya.
  1. Derektor/ sutradara
a.       Pembawa naskah
b.      Koordinator pelaksanaan pementasan
c.       Menyiapkan aktor
  1. Stage manager
a.       Pemimpin panggung
b.      Membantu sutradara
  1. Desainer
Menyiapkan aspek-aspek visual:
a.       Setting (tempat, suasana)
b.      Property (perlengkapan pentas)
c.       Lighting (tata lampu)
d.      Costume (tata busana)
e.       Sound (pengeras suara)
  1. Crew
a.       Bagian pentas
b.      Bagian tata lampu
c.       Bagian perlengkapan
            d.      Bagian tata suara musik 
http://dafikurrahman-mashor.blogspot.com/2012/05/unsur-unsur-teater-dan-drama.html
HAL-HAL YANG PERLU DISIAPKAN OLEH SEORANG PEMAIN SEBELUM PEMENTASAN DRAMA
- Olah vocal atau melatih intonasi
- Mencoba mendalami peran
- Membaca kembali naskah
- Melatih gerak tubuh