Minggu, 27 Oktober 2013

unsur ekstrinsik karya sastra

UNSUR EKSTRINSIK

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar.

UNSUR-UNSUR EKSTRINSIK
  1. Latar Belakang Penciptaan
adalah kapan karya sastra tersebut diciptakan.

2.    Kondisi masyarakat pada saat karya sastra diciptakan
adalah keadaan masyarakat baik itu ekonomi, sosial, budaya,politik pada saat karya  sastra diciptakan.

3.  Pandangan hidup pengarang/Latar belakang pengarang




 sumber
http://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/13/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-karya-sastra/

Jumat, 18 Oktober 2013

Puisi Video

KUNCI DALAM BULAN
Karya : Dini Setiya Isnaenti

Di ujung ruang, tampak setitik kenangan yang telah usang
Kotor dan berdebu, bahkan hampir terlupakan
Aku memandanginya, diam 1000 bahasa
Setetes air mengalir membasahi pipi

Bunga indah tanpa keindahan
Langit luas tanpa keluasan
Laut dalam tanpa kedalaman
Dan senyumanku ada tanpa keceriaan

Bagai burung yang dapat terbang bebas
Namun patah sayapnya
Begitu menyedihkan!

Aku diam disaat kau pergi
Bukan berarti aku terima
Setelah masa itu, aku merasa
Ada yang hilang dari hidupku

Aku tahu yang terjadi
Tapi aku memilih untuk diam
Karena aku tahu yang akan terjadi
Karena itu sering terjadi

Kulepaskan bulan ini dari genggamanku
Dan ku persembahkan untukmu
Meski hujan menerpa, namun aku tahu
Ini terbaik untukmu dan bulan ini

Aku berusaha untuk berpikir dewasa
Karena aku tahu yang pasti akan aku alami

Aku perlahan kembali membuka
Setitik kenangan di ujung ruang
Satu demi satu moment
Bersamamu dan bersamanya

Aku merasa, rasa yang dulu
Kembali aku rasakan
Aku mencoba menahan air yang kembali
Mulai pecah

Sulit untukku
Merakit kata diatas batu
Dan menghapusnya dengan air
Butuh 1000 tahun lebih untuk menghapusnya
Itu pun akan terkikis dengan sedikit demi sedikit

Kembali aku berkata dalam diri
Berpikirlah dewasa ! !
Berpikirlah dewasa ! !

Namun kekanakan ini sulit sirna
Dan perasaan hati yang saat ini terungkap,
Sulit untuk terbendung kembali

Aku luangkan semua isi nalaku
Mungkin dengan badai ini
Aku kembali dalam hidupku

Masih dengan pintu terkunci
Karena aku belum dapat menemukan kembali kunci itu
Yang dulu terselip dalam tumpukan
Jerami kehitaman

Boja, 11 Oktober 2013        

Dongeng Berubah Ending

Putri yang Sempurna

Hans Christian Andersen



Dahulu kala, ada seorang Pangeran yang menginginkan seorang Putri Raja, tetapi Putri tersebut haruslah sempurna. Dia kemudian melakukan perjalanan mengelilingi dunia hanya untuk mencari putri tersebut, tetapi dia selalu menemukan bahwa ada sesuatu yang tidak sempurna pada setiap Putri Raja yang ditemuinya. Dia menemukan banyak Putri Raja, tapi tak ada yang benar-benar dianggap sempurna oleh Pangeran itu. Dengan putus asa, akhirnya dia pulang kembali ke istananya dan merasa sangat sedih karena tidak menemukan apa yang dicarinya.
Suatu malam, terjadi hujan badai yang sangat keras; dimana kilat dan guntur beserta hujan turun dengan deras sekali; malam itu sungguh menakutkan.
Ditengah-tengah badai tiba-tiba seseorang mengetuk pintu istana, dan pelayan kerajaan pun membukakan pintu.
Seorang Putri yang sangat cantik berdiri di luar pintu, kedinginan dan basah kuyup karena badai pada malam itu. Air mengalir dari rambut dan pakaiannya yang masih basah; mengalir turun ke kaki dan sepatunya. Putri tersebut mengaku bahwa dia adalah Putri Yang Sempurna.
Putri dan dua puluh kasur"Kita akan segera mengetahui apakah yang dikatakan oleh Putri tersebut benar atau tidak," pikir sang Ratu, tetapi dia tidak berkata apa-apa. Dia masuk ke dalam kamar tidur, menyuru sang pembantu kerajaan mengeluarkan seprei yang mengalas tempat tidur yang akan dipakai oleh sang Putri dan Ratu menaruh sebutir kacang polong di atas tempat tidur itu. Kemudian dia mengambil dua puluh kasur dan meletakkannya di atas sebutir kacang tersebut. Malam itu sang Putri tidur di atas ranjang tersebut. Di pagi hari, mereka menanyakan apakah sang Putri tidur nyenyak di malam itu.
"Oh saya sangat susah tidur!" kata sang Putri, "Saya sangat sulit untuk memejamkan mata sepanjang malam! Saya tidak tahu apa yang ada pada ranjang itu, saya merasa berbaring di atas sesuatu yang kasar, dan seluruh tubuh saya pegal-pegal dan memar di pagi ini, sungguh menakutkan!"
Raja dan Ratu langsung tahu bahwa sang Putri ini pastilah putri yang benar-benar sempurna, karena hanya Putri Yang Sempurna dapat merasakan sebutir kacang yang ditempatkan di bawah dua puluh kasur yang dilapisi dengan dua puluh selimut. Hanya putri yang benar-benar sempurna mempunyai kulit yang begitu halus.
Pangeran bahagia karena telah menemukan apa yang dia cari selama ini.Dan putri itu diambilnya sebagai pengasuh ke-20 putri Pangeran. Agar putri Pangeran bisa menjadi Putri Yang Sempurna.

Sabtu, 05 Oktober 2013

contoh pantun : religi, jenaka, sindiran, nasihat

PANTUN RELIGI

ada bunga diatas meja
didalam vas diatas baki
jangan lupa selalu berdo'a
karena Tuhan Maha Melindungi

didalam ember ada guci
guci berwarna biru coklat
rajin solat rajin mengaji
akan selamat dunia akhirat

PANTUN JENAKA

disana ada buku tua
mulai rapuh karena usia
bagaimana hati tak tertawa
melihat buaya menari salsa

api kecil berubah menganga
tampak sebuah rumah poranda
hati geli tak terhingga
dengar katak bernyanyi seriosa

PANTUN SINDIRAN

ada buaya mengejar kancil
hendak menolong tiada niat 
banyak bilang dia kecil 
tapi baju tiada muat

pergi ke hutan tersengat lebah
sengatan lebah menjadi luka
tulisan dia sangat indah
tidak lebih dari goresan luka

PANTUN NASEHAT

air gunung dingin rasanya
mandi pagi di samping sangkar 
miskin ilmu hidup didunia
bagai pohon tak berakar

makan duku dibalik kain
membawa peti didalam panci
gunakan waktu sebaik mungkin
kita petik hasilnya nanti

puisi kehilangan

di ujung sinar aku melihat
wanita meratap diatas jasad
mata merah dan tubuh tak berdaya
berartikan, seakan tak terima takdir

aku terbangun dan sadar
dia adalah aku
aku teringat kembali hari itu

hari dimana aku menyesali semua
hari dimana aku kehilangan harta berhargaku
adalah hari dimana aku kehilanganmu
sedih, menyesal, tak terima

tak percaya ini terjadi
kemurungan. penderitaan, rasa kehilangan
tak lepas dari tiap detik waktuku

berusaha sirnakan ingatanku akan itu
nihil ! !
yang ada hanyalah
aku semakin teringat dan semakin merasa bersalah

kau mengalun mendekat, dan melambai
lalu hilang tertiup
dalam khayalanku

kenapa kita tak pernah tahu
kapan yang kita miliki akan pergi
entah sampai kapan, rasa duka ini
akan terus menyelimuti

aku rindu canda tawamu
aku rindu perhatianmu
aku rindu, milikku disisi

kau telah tiada
hanya kenangan indah yang membekas
di relung hati....